jemarinya masih saja sibuk mengetik sesuatu ..
sudah sebulan ini Vino lebih sering menyendiri di dalam kamarnya dan
tekun dalam menulis seolah-olah ada kebahagian tersendiri yang dia
dapat tiap kali menulis ..
kebahagian yang selama ini seakan telah lama hilang dari hidupnya .
Ayahnya telah lama wafat sejak satu minggu Vino lahir dan kini ia
hanya tinggal berdua dengan ibunya yang hanya bisa pasrah atas
keputusan Vino .. anaknya yang tak mau lagi melanjutkan kuliah tapi
tetap memaksakan terus bekerja karena ia adalah satu-satunya anak dan
menjadi tulang punggung untuk keluarganya .
"Mubazir mah klo aku tetap kuliah, bentar lagi juga toh Vino akan mati
." katanya suatu ketika sambil menangis tersedu-sedu kemudian dia
berlalu membanting pintu kamarnya .. Braakkk !!!
kini Vino hanya diam dan lebih banyak mengurung diri di dalam kamarnya
lalu hanya menulis tiap hari ..
hanya ibu dan Ugi seorang sahabatnyalah yang tahu bahwa di balik
senyumnya yang dingin dan di dalam tubuhnya Vino ada pembunuh yang
sedang beraksi secara sadis .. Kanker Otak !
Rambutnya pun perlahan demi perlahan mulai habis rontok .
"Bro, Kuliah yuk !
gw mo lo yang semangat lagi, gw yakin lo bisa ." Kata Ugi sahabatnya
itu suatu ketika membujuk Vino untuk kembali kuliah namun Vino hanya
tersenyum pahit menandakan bahwa keputusannya sudah benar-benar bulat
!
daya ingat dan pengelihatannya pun kini mulai berkurang .Vino yang
dulu terkenal cerdas, pintar, usil .. sekarang sudah menjadi yang
terbodoh karena virus penyakit yang di deritanya .. dia hanya berteman
dengan blognya .. blog yang sudah seperti diary dan dia merasa ada
kepuasan tersendiri atas blog yang ditulisnya sendiri .
Tak hanya catatan harian di dalam blognya namun juga puisi-puisi cinta
tentang dan ditujukan pada Mila .. pujaan hatinya namun tak pernah
terungkap cinta itu .
Yah, cinta diam-diam yang hanya bisa bertegur sapa meski itu pun
jarang sekali .
Mila terlihat tak punya bahkan tak menyimpan rasa apa-apa pada Vino
terlebih lagi begitu santer terdengar kabar bahwa Vino sudah berhenti
kuliah dan penyakitan !
Vino terdiam dalam hati menangis, dia tidak bisa memaksakan seseorang
untuk mencintainya apalagi orang yang dicintainya tidak tahu apa-apa
dan lagi perbedaan iman menjadi jurang pemisah yang sangat jauh untuk
di terjang .
"La, follow blogku ya …"
"Blog-nya lucu, yach ?
Cerita sedih semua, kaya cuma kamu aj yang paling sedih sedunia !
Semangat dong !"
Kata-kata itu sungguh menjadi semangat untuk Vino .. entah
berpura-pura atau tidak Vino merubah semua tulisan menyedihkannya
menjadi menyenangkan meski cinta itu tak di dapatnya . Namun semua itu
hanya bertahan sebentar saja setelah dia kehilangan harapan untuk
sembuh dari kankernya .
Penyakitnya memaksa Vino untuk berhenti beraktifitas dan dia menyerah
untuk selamanya, dia pun kehilangan sahabat dan orang yang dicintainya
. Terakhir terdengar kabar bahwa Mila telah menikah .
"Kenapa tak pernah ku sebutkan cinta padanya sedikit pun ?
Kenapa aku bodoh !?" Tangisnya .
Hidup tetap berlanjut dan dia pun memiliki dunianya kembali namun
dengan suasana yang sangat berbeda . Sesekali sakit kepala yang
teramat sangat menghiasi hidupnya, rambutnya pun terus merontok
berguguran tiada henti dan Vino selalu menangis takut akan mati
menjemputnya .. namun puisi dan catatan hariannya tetap tertuju buat
Mila seorang .
Terkadang juga mengenai kesedihan dalam penyakitnya .
"Cerahnya pagi ini, aku harap secerah harimu, Hatimu yang masih semu
bagiku, Aku tahu pasti kau masih tak tahu atau mungkin aku hanya di
takdirkan untuk mengikuti pergerakanmu saja !"
Tuhan, aku mau mati Kalau pun memang mati beri aku tempat Kalau pun
belum mati Tolong kuatkan aku .. Masih banyak lagi puisi-puisinya .
Dia berpikir, siapa pembaca tulisan dia itu ? Sementara, Mila sedang
sibuk bahagia dengan keluarganya ?
"Mah, nanti kalau Vino sudah mati .. Tolong tulisan-tulisanku di blog
dibukukan ! Terus kasih sama Mila .. !" Kata Vino dengan mata
berkaca-kaca .
"Jangan ngomong gitu ! Mamah ga suka !" Kemudian Ibunya melanjutkan
omonganoya lagi ..
"Oh, bagaimana kalau tulisannya di blogmu dibukukan sekarang saja ?"
"Jangan, Mah ! nanti kalau sudah jadi buku aku masih hidup terus Mila
baca aku pasti malu, Mah ."
"Loh ? Selama ini memang dibaca Mila kan ?"
"Iyah sey .. Tapi dia gak tahu itu untuk dia .. Hiks …" Vino menangis
dan berlari ke kamar .
Kembali Vino menulis di blognya setelah beberapa jam yg lalu sempat
tak sadarkan diri di dalam kamar & tak ada yg tahu .
"Peningnya !" Katanya pelan .
Ada hawa di dalam kamar ini yang membuat aku serasa ramai dan kau tahu
itu hawa apa ?
Hawa perasaanku yang teramat dlm untukmu .
Kau tahu ? Hmmm…Menyedihkan aku, yah ?
Suatu saat kau akan tahu bahwa betapa letihnya aku menunggumu untuk
berkata bahwa aku pantas untukmu .
Tapi, cinta memang harus berkorban walau harus menunggu selamanya, bukan ?
Ah, selamanya ? Berarti aku telah tahu aku akan menunggu selamanya &
tak akan terbentuk sebuah cerita . Jujur aku tak sanggup, aku tak
bisa, aku tak mampu & aku tertatih ..
Tiba-tiba dia berhenti mengetik setelah terdengar suara pecahan gelas
yang terjatuh ke lantai yang tersenggol oleh tubuhnya yang ambruk ke
lantai .
"Toloong ….!!!!" Pekik Mamanya dan beberapa saat kemudian dia
dilarikan ke rumah sakit . Terlalu cepat sampai berpikirpun tak sempat
! Ambulance telah balik lagi ke rumah dan kini mengusung tubuh'y tanpa nyawa.
Dia pergi selamanya berpulang ke rumah Tuhan !
Tak penuh sebulan, buku itu telah jadi dan dikirimkan langsung pada Mila .
Semua cerita yang tak diketahuinya kini telah diketahuinya . Namun, tak ada lagi sosok Vino untuk menjelaskan segalanya, ia telah pergi dengan keping-keping cerita hidup yang penuh dengan semangat dan perjuangan cinta .
Dengan tulus dia membiarkan segalanya berjalan sesuai alur cerita dari Tuhan tanpa marah sedikitpun .